December 2018 - LunarV2 Trip

Sunday, 9 December 2018

Pengalaman Naik KA Taksaka Dengan Rangkaian Eksekutif Stainless-Steelnya

Apa yang dibayangkan sama kalian semua kalau dengar Stainless-Steel ? Super Man yang jadi Man of Steel ? Plafon rumah ? Perabotan dapur emak ? atau Gelas minum andalan babeh lu ? kalo gue pertama denger Stainless Steel itu yang kebayang adalah logam yang unsur utamanya terdiri dari paduan Chromium(Cr) dan Nikel(Ni), gimana ? pemikiran gue keren kan ? Nah itu juga yang gue bayang pertama mendengar rangkaian KA dengan Stainless Steel dikira perpaduan Chromium, Nikel dicampur Kereta, *udah ah basi...*

Oke, minggu lalu gue berkesempatan naik kereta Taksaka dengan rangkaian barunya yang terbuat dari Stainless Steal ! Terlihat dari bodynya kereta ini seperti kereta premium, dengan keberangkatan dari Gambir ke Cirebon secara Gratis ! jujur, sebelumnya gue belum pernah naik KA Eksekutif dan itu baru pertama kalinya buat gue sebagai backpacker kere, kebanggaan anjay ! Karena pertama masuk St. Gambir jadi ya biasa lah sedikit tercengang liat Stasiunya yang kayak Soetta Terminal 2, Tiket udah ditangan dengan tulisan Voucher Unregistered 100% pada bagian tiketnya yang gue yakini ini merupakan tiket sakti dan langsung aja deh capcus ke peron.

Fasilitas

www.lunarv2.com - Informasi Gerbong
Pagi itu KA Taksaka datang dengan gerbongnya yang mengkilap karena masih baru dan mungkin juga baru dicuci. Masuk dengan kaki kanan dan... hawa dingin terasa dari bagian dalem kereta, AC nya dingin banget dan harum lagi ! Gue pun nyari kursi sesuai yang tertera di tiket, biasanya gue liat papan informasi kursi dari plat besi yang terpampang disamping pintu tapi disini menggunakan layar digital ! Aseeekkk... dan tentunya masih dengan aturanya yang No Smoking Area. Kereta berangkat pukul 08.30 dari Gambir.

www.lunarv2.com - Corak Kursi
Yang lebih menariknya dari kereta ini adalah kursinya dengan warna biru muda dipadu dengan warna putih, jadi pengen ngigit serasa permen Mintz yang rasa peppermint itu dan gak perlu duduk tegak kayak bela negara soalnya kursinya empuk dan bisa diatur kemiringanya, lalu udah tersedia bantal ditiap kursinya, asik mang ! biasanya gue nyewa bantal di KA Ekonomi kalo pengen nyaman tapi disini udah disediain di kursi.
Seperti KA Eksekutif lainya disini tersedia lampu baca, penyangga kaki, tv, AC sentral, stopkontak dibawah jendela, penutup jendela jika silau, ada juga meja untuk makan yang tersedia disamping kursi dengan membuka pegangan kursi dan menariknya keluar selain dari dudukan makan meja tersebut juga bisa dipakai untuk dudukan laptop, jack untuk mendengarkan musik dan akan tersedianya bioskop dalam kereta dalam waktu dekat, ya kalo soal bioskop gue belum coba, karena itu rencana yang dikabarkan KAI di acara Rail Blogger Contest kemarin. Dan di rangkaian ini juga adanya Single Seat, kalo kata temen-temen Blogger sih sering disebut kursi jomblo.

www.lunarv2.com - Toilet
Selain itu semua ada hal yang membuat gue ingin mereview toiletnya, entah kenapa baru masuk KA langsung mules dan sebuah kejutan karena toiletnya ada 2 di tiap sambungan KA nya ! biasanya kan kalo Ekonomi tuh cuman 1 toilet di rangkaian KA nya tapi di KA Taksaka ini ada 2 toilet yang bersebelahan, pintunya pun dilipat seperti toilet di rangkaian Kereta Bandara (Railink). Ada yang berbeda saat gue masuk ke toilet nya karena didalam toilet terdapat WC duduk yang biasanya menggunakan WC jongkok jika di Kereta lain, adanya tisu dan selang semprot untuk bilas-membilas  dan tentunya ada pewangi ruangan. Tersedianya wastafel yang lebih besar dari biasanya sehingga menambah nyaman saat mencuci tangan, untuk kebersiahan WC jelas bersih lah.. soalnya udah ada petugas Cleaning Service yang stay didepan WC, sebenernya kaget juga gue sih pas keluar WC.

www.lunarv2.com - Restoran KA Taksaka
Sebab gue orangnya kepo, jadi pengen tau gerbong restoranya dari KA tersebut. Untuk restoran menu yang ditawarkan hampir sama dengan kereta kelas lainya, mungkin dari pelayanan pesan makanan lebih membedakan kali ya, saya kurang tau soal itu karena saya langsung memesan di bagian restoranya.  

Kenyamanan

www.lunarv2.com - Tempat Duduk Dengan Kenyamanan Maksimal

Ya kalo sekelas Eksekutif gue sendiri kurang tau ya tingkat kenyamanan dari keretanya gimana soalnya ini pertama kalinya gue naik Eksekutif, tapi kalo dibandingkan dengan jenis Ekonomi udah pasti beda lah, dari AC nya juga disini lebih teratur sirkulasi udara nya karena jenis pendingin yang beda lalu untuk guncangan dari kereta lumayan kecil hal itu dibuktikan saat gue melakukan perekaman dengan kamera disimpan di dudukan gelas yang hasilnya sedikit sekali guncangan. Dan kebisingan dari luar pun begitu teredam, kabinnya lumayan sunyi pedahal suara dari tv begitu kecil tetapi suara dari luar tidak begitu terdengar.

www.lunarv2.com - Pemandangan Jalur Utara
Disaat orang lain tertidur dalam perjalananya gue mungkin orang yang gak tidur dalam perjalanan itu dan paling antusias menikmati nyamanya kereta *namanya juga bocah missqueen*. Selama perjalanan yang panjang gue begitu menikmati pemandangan dari jalur utara ini, track yang lurus tidak membuat kepala menjadi pusing mungkin karena gue udah melewati ujian yang bertubi-tubi kali yak ? 

Kekurangan

www.lunarv2.com - Jendela
Kalo masalah kekurangan dari gue sendiri sih cuma satu buat KA Taksaka ini, KA Taksaka dibuat terlalu nyaman sehingga gak kerasa saat diperjalanan dan tau-tau udah nyampe tujuan * ̶n̶̶̶g̶̶̶o̶̶̶m̶̶̶o̶̶̶n̶̶̶g̶̶̶ ̶̶̶a̶̶̶j̶̶̶a̶̶̶ ̶̶̶p̶̶̶e̶̶̶n̶̶̶g̶̶̶e̶̶̶n̶̶̶ ̶̶̶l̶̶̶a̶̶̶g̶̶̶i̶̶̶*. Udah gitu aja dari gue tentang KA Taksaka ini, buat yang masih bingung corat-coret aja deh komen dibawah atau lebih jelasnya kunjungi aja IG gue ada sedikit cuplikan tentang KA Taksaka.



Friday, 7 December 2018

876 Kilometer Bersama KAI Menuju Ujung Timur Pulau Jawa

Bagi saya rasanya kurang afdal jika berpetualang dengan cara backpacker namun tidak diawali dengan menggunakan kereta api menuju tempat yang dituju. Sudah sering menggunakan kereta api saat akan bepergian ke suatu tempat, bukan karena tidak suka menggunakan bus atau kendaraan lainya tetapi karena uang yang harus dikeluarkan menggunakan transportasi kereta api tidak terlalu besar juga nyaman untuk orang seperti saya yang bepergian dengan gaya backpacker.

Sudah banyak pengalaman yang didapat ketika backpacker menggunakan kereta api, jika disebutkan satu persatu mungkin tidak akan cukup karena banyaknya pengalaman namun saya akan sebutkan beberapa pengalaman menarik selama backpackeran menggunakan jasa dari PT. Kereta Api Indonesia ini, mulai dari transportasi yang sangat berkesan saat pertama kali backpacker sendiri, mengoleksi kontak teman saat berkenalan di kereta, berbagi makanan dengan penumpang lain dan bertemu gebetan, ya tuhan. Tapi semua itu belum bisa menutupi pengalaman pertama backpackeran sendiri keluar dari pulau jawa dengan menyusuri rel dengan jarak 876 kilometer dan waktu 20 jam menuju ujung timur pulau jawa.

0 Kilometer – Stasiun Ciamis Awal dari Perjalanan

www.lunarv2.com - Stasiun Ciamis

Ini merupakan pengalaman berkesan saya backpacker ke Bali, waktu itu menggunakan kereta dari Ciamis hingga Banyuwangi yang nantinya disambung dengan menggunakan kapal menyeberangi Selat Bali. Sebelumnya tiket telah dipesan langsung menggunakan aplikasi online dengan kereta Pasundan sebagai pilihanya. Saya telah menunggu di Stasiun dari pukul 08:30 karena rumah saya yang tidak terlalu jauh dari Stasiun sehingga berangkat agak begitu mepet pada jadwal keberangkatan, setelah mencetak tiket dari kode booking yang telah dipesan dan mencocokan KTP dengan tiket oleh petugas akhirnya dipersilahkan masuk ke ruang tunggu, kereta tiba dan berangkat pukul 09:15. Kala itu kereta masih kosong belum terlalu banyak penumpang dan saya mencari tempat duduk yang kebetulan berhadapan dengan sorang cewek sehingga ada teman untuk ngobrol dijalan, asyik lah. Dia bernama Mila dan saya memanggilnya Kak Mila, dia berangkat dari Bandung yang katanya akan bekerja di daerah Yogyakarta karena dipindah tugaskan, selama perjalanan saya berbincang denganya sehingga perjalanan solo backpacker tersebut tidak membosankan.

113 Kilometer – Stasiun Kroya Sebuah Keakraban di Kereta

www.lunarv2.com - Penumpang KA Pasundan

Selama diperjalanan tidak merasakan bosan, karena selain ditemani berbincang oleh Kak Mila kini ada juga sepasang ibu bapak asal Surabaya yang baru naik dari Stasiun Banjar, mereka berdua katanya baru berkunjung dari anaknya yang ada di daerah Ciamis tetapi mereka naik kereta dari Stasiun Banjar karena jarak yang lebih dekat dengan rumah anaknya. Mereka pikir saya dan Kak Mila itu adalah adik kakak karena terlihat akrab dan sering bercanda. Kalau saya sendiri suka sih dianggap adik kakak tapi enggak tau juga kalo Kak Mila. Ibu depan kami menawarkan makananya, karena saya sendiri merasa lapar dan sedikit dipaksa oleh ibu tersebut maka dengan senang hati saya terima dan juga minta tambah lagi. Hal tersebut merupakan alasan klasik saya menyukai perjalanan menggunakan kereta api karena diperjalanan sering ada penumpang yang menawarkan makananya sehingga perjalanan saya jadi lebih kenyang juga irit. Pukul 11:40 kereta berhenti di Stasiun Kroya, pemberhentian kereta lumayan lama sehingga banyak penumpang yang keluar sebentar untuk menghirup udara segar termasuk saya yang ingin berjalan-jalan menghilangkan rasa pegal. Kereta kembali berangkat dan meninggalkan Stasiun Kroya tak lama dari berangkatnya kereta lalu datanglah petugas yang menawari sewa bantal, ibu depan saya menyewa bantal tersebut dengan harga 6000 rupiah, wajar sih ibu itu menyewa bantal karena perjalananya yang panjang sampai Surabaya masih cukup jauh, karena saya pun yang gagah perkasa seperti ini tetap merasakan pegal karena perjalanan yang panjang. 

265 Kilometer – Stasiun Lempuyangan Perpisahan dan Cerita Baru

www.lunarv2.com - Stasiun Lempuyangan

Beberapa Stasiun telah terlewati yang berarti perjalanan hampir berakhir, dimana saya juga harus mengganti kereta dengan tujuan Banyuwangi Baru. Mungkin karena hal tersebut saya dengan penumpang lain menjadi lebih akrab. Ada seorang bapak yang suka jalan-jalan didalam kereta dan bercerita kepada penumpang lain, anehnya selama apapun bapak itu bercerita tetapi ceritanya tidak pernah membosankan, sesekali saya bercanda dan tertawa lepas dengan bapak yang menganggap kereta ini rumahnya sendiri, penumpang kereta memang unik, terkadang ada sifat penumpang yang sulit ditebak. Jam telah menunjukan angka 13:25 yang berarti kereta sudah semakin dekat dengan Stasiun Lempuyangan, dimana ini akhir pertemuan dengan penumpang kereta Pasundan. “Sebentar lagi kita turun ya kak ?” tanyaku pada Kak Mila, “Wah iya, gak bisa ketemu lagi dong ya ?” jawabnya. Akhirnya waktu tersebut tiba dan kereta lambat laun berhenti di Stasiun Lempuyangan, “Bu, pak, saya pamit, semoga sampai dengan selamat” saya tersenyum dan pamit pada kedua orang tua tersebut, “iya hati-hati dijalan ya dek” jawabnya dengan senyum. Saat keluar gerbong sambutan dari pedagang Stasiun Lempuyangan begitu meriah seakan saya manusia terakhir yang memiliki uang dan harapan terhadap mereka, saya berjalan dibelakang Kak Mila “Kak kita berpisah disini ya ? enggak bisa ketemu lagi dong ya ?” Cakapku pada Kak Mila “Iya, kita tukeran kontak aja nanti kalau kamu main ke Yogyakarta lagi nanti Kakak antar keliling” jawabnya dan saya berikan kontak Instagram, Akhirnya ditempat itu kita berpisah karena saya harus lanjut dengan Kereta Sri Tanjung.

572 Kilometer – Stasiun Gubeng Bersama Keluarga Baru

www.lunarv2.com - Penumpang KA Sedang Berbincang

Pukul 06:00 pagi saya sudah berada di dalam Stasiun Lempuyangan untuk melanjutkan perjalanan, pagi itu cuaca sangat cerah dengan udara yang masih dingin dan saya mencari nomor kursi. “Maaf kak ini kursi saya” kata seorang cewek yang berdiri samping saya “tapi nomor kursinya sesuai sama tiket saya” jawab saya dan dilihatnya tiket saya oleh cewek tersebut “oh, mas salah gerbong” saya pun keluar dengan malu. Kereta berangkat pukul 07:00, sesekali kereta berhenti di perjalanan untuk melakukan silang dengan kereta lain dan disaat itu banyak penumpang yang keluar untuk merokok ada beberapa yang berkelompok dan terlihat asyik berbincang, melihat hal tersebut saya ikut bergabung dengan penumpang-penumpang itu, ada mahasiswa Yogyakarta yang sedang mudik, dua orang saudara yang ingin berkunjung ke keluarganya, bapak berbaju penuh atribut merah Manchester United dan masih banyak lagi manusia unik yang ikut dalam kereta tersebut. Mengobrol tentang berbagai hal dan itu hampir setiap pemberhentian kami lakukan hingga akhirnya saya menemukan keluarga baru di kereta tersebut. Hampir setiap pemberhentian berikutnya saya yang mengajak mereka turun untuk mengobrol kembali di bawah, “Mas-mas ayo turun !” teriaku di gerbong tersebut ketika kereta berhenti. Itu merupakan kegiatan yang sangat berkesan dan menyenangkan bagi saya hingga akhirnya sudah memasuki Stasiun Gubeng Surabaya dan berhenti lama disana.

876 Kilometer – Stasiun Banyuwangi Baru Akhir Rel Timur Pulau Jawa


www.lunarv2.com - Gerbong Kosong

Kereta mulai berangkat kembali dari Surabaya pukul 14:20, sebagian dari mereka hampir sampai ditujuan, saya sudah mengerti dari perjalanan sebelumnya bahwa pasti akan ada perpisahan dari sebuah perjalanan. Yang pertama turun adalah bapak garis keras pecinta Manchester United, “Mas mau turun sekarang ? ikut aku aja lah sampai Banyuwangi” kataku bercanda, “Haha, kamu semoga selamat ya perjalanan masih jauh sekali, semoga kita bertemu lagi” jawabnya, sedih memang namun masih ada teman lainya di gerbong. Tetapi waktu begitu cepat tiap kilometernya tidak terasa hingga Stasiun Jember menahan kereta untuk berhenti, semua teman-teman saya turun disana dan saya meminta kontak mereka untuk dapat berbincang selanjutnya, tak lupa saya meminta kontak Ardi anak Jember “Eh bro saya minta kontaknya” pintaku ke Ardi mahasiswa dari Yogyakarta tersebut “Oh ini mas, jangan lupa main ke rumah saya kalo ke Jember” jawabnya. Mereka turun dan kereta menjadi sepi, langit mulai gelap tetapi perjalanan masih jauh. Gerbong kereta benar-benar kosong, lembayung sore jingga masih menghiasi langit Jawa Timur membuat saya terkagum, karena lapar saya berjalan-jalan di gerbong dan memutuskan untuk berdiam di Restorasi kereta untuk makan, nyaman sekali Restorasinya memiliki fasilitas Charger yang juga seperti terdapat di gerbong penumpang. Lampu gerbong semakin terang karena diluar semakin gelap, suara gesekan roda kereta dengan rel semakin terdengar karena gerbong yang sepi. Bosan tidak tertahankan mebuat saya berbincang dengan petugas kebersihan yang baru saja membersihkan toilet, memang toilet di kereta selalu bersih dan airnya selalu mengalir karena sering dirawat setiap perjalanan kereta oleh petugas kebersihan. Akhirnya setelah pukul 21:30 kereta berhenti di Stasiun Banyuwangi Baru yang merupakan pemberhentian terakhir, menandakan ini merupakan akhir dari perjalanan panjang bersama PT. KAI yang menambah cerita berkesan dalam hidup selama menjadi backpacker.

#RailBloggerContest #AyoNaikKereta